NamaLujain adalah rekomendasi terbaik untuk para orang tua beragama muslim karena bermakna baik dan indah, sesuai dengan syariat menurut Al-Qur’an. Selain unik, nama Lujain juga terdengar sangat keren dan modern. Nama yang bermula huruf L dengan akhiran N ini cocok dirangkai menjadi nama depan, nama tengah, maupun nama panjang atau nama

Jakarta - Kurban merupakan salah satu anjuran dalam Islam yang hukumnya adalah sunnah muakkadah sangat dianjurkan. Lantas, bagaimana hukumnya berkurban atas nama orang lain?Simak penjelasan lengkapnya!Dilansir dari detikHikmah yang menukil Kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu karya Wahbah az-Zuhaili, dijelaskan bahwa kurban secara etimologis adalah sebutan bagi hewan yang disembelih saat Hari Raya Idul Adha. Menurut istilah fiqih, kurban adalah perbuatan menyembelih hewan tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan dilakukan pada waktu tertentu. Dapat juga didefinisikan bahwa kurban adalah hewan yang disembelih pada Hari Raya Idul Adha dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah menjalankan kurban dimulai pada tahun ke-3 H, sama halnya dengan zakat dan salat hari raya. Dasar anjuran pelaksanaannya terdapat dalam Al-Qur'an, as-Sunnah, hingga ijma'.Dalil perintah kurban dalam Al-Quran disandarkan pada firman Allah SWT dalam surah Al-Kautsar ayat 2,فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ٢Artinya "Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!"Sementara itu, anjuran dalam hadis yang diterangkan Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq, disandarkan pada hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari hadis tersebut disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW berkurban dengan dua ekor kambing yang bertanduk dan gemuk. Beliau menyembelihnya sendiri seraya menyebut nama Allah SWT dan Kurban Atas Nama Orang LainMasih dalam buku yang sama, disebutkan bahwa mazhab Syafi'i berpendapat tidak diperbolehkan untuk berkurban atas nama orang lain tanpa seizin orang itu, sebagaimana tidak dibolehkan berkurban bagi orang yang sudah ada pengecualian apabila si mayit sudah mewasiatkan sebelumnya. Hal itu sebagaimana dalam firman Allah SWT,وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ ٣٩Artinya "Bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya." QS An Najm 39Jika si mayit sudah mewasiatkan sebelumnya, maka diperbolehkan untuk berkurban atas mayit tersebut. Dari wasiatnya itu, si mayit mendapatkan apabila seseorang berkurban atas nama orang lain yang sudah meninggal, maka wajib hukumnya menyedekahkan seluruh daging kurban kepada orang miskin. Sehingga, baik si pemilik maupun orang-orang kaya tidak boleh memakannya. Hal ini dikarenakan tidak mungkin mendapatkan izin dari si mayit untuk memakan daging mazhab Syafi'i hal serupa juga berlaku dalam hal kurban yang disebabkan oleh nadzar atau hewan yang disebabkan nadzar atau hewan yang sudah ditetapkan sebagai kurban. Dalam kondisi tersebut, maka daging hewan kurban tidak boleh dimakan oleh si pemilik kurban maupun pihak-pihak lain yang berada di bawah hewan yang telah ditetapkan sebagai kurban itu tiba-tiba melahirkan anak, maka anak dari hewan kurban itu juga harus ikut disembelih seperti demikian, diperbolehkan bagi si pemilik kurban memakan daging si anak hewan, sebagaimana kebolehan baginya meminum susu si induk hewan. Meskipun diperbolehkan untuk meminum susu dari anak hewan kurban tersebut, maka hukumnya itu, untuk kurban yang sifatnya sunnah, si pemilik kurban dianjurkan untuk turut memakan beberapa potong daging hewan itu untuk mendapatkan berkah dari kurban yang ia ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam surah al-Hajj ayat 28,لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَ ۖ ٢٨Artinya "Mereka berdatangan supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka berupa binatang ternak. Makanlah sebagian darinya dan sebagian lainnya berilah makan orang yang sengsara lagi fakir."Demikian penjelasan tentang hukum melaksanakan kurban untuk orang lain. Semoga membantu ya detikers! Simak Video "Kabar Haji 1444H Fasilitas Haji Semakin Ramah untuk Jamaah Lansia" [GambasVideo 20detik] urw/alk
Imankepada Malaikat termasuk rukun iman yang kedua. Menurut ajaran agama Islam, bilangan Malaikat itu banyak sekali, dan hanya diketahui oleh Allah SWT. Masing-masing nama dan tugas malaikat ada sendiri-sendiri. Dan nama-nama Malaikat itulah yang dihubungkan dengan pekerjaannya, demikian dikutip dari NU Online. Oleh Yunus Septifan Harefa Romans 121 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah itu adalah ibadahmu yang sejati. Ibadah bukan hanya di hari Minggu. Ibadah juga bukan hanya soal menyanyi atau menari. Ibadah adalah tentang hidup yang kita jalani setiap hari. Menurut Rick Warren, pekerjaan kita pun menjadi ibadah ketika kita mendedikasikannya kepada Allah dan melakukannya dengan sebuah kesadaran akan kehadiran-Nya. Oleh sebab itu, segala sesuatu yang kita lakukan termasuk yang kita pikirkan dapat menjadi ekspresi dari sebuah ibadah apabila kita melakukannya dengan tetap memandang kepada Allah. Dalam Roma 121-8, terdapat dua hal penting yang harus kita pahami mengenai ibadah. Pertama Ibadah Berbicara Mengenai Kehidupan “Saya” Ibadah tidak mungkin bisa dilepaskan dari kehidupan personal tentang “saya”. Ketika saya beribadah, maka hidup saya juga harus menunjukkan hidup yang berubah. Kalau saya beribadah, maka hidup saya akan berbeda dengan orang-orang di dunia ini. Kalau saya beribadah, maka hidup saya harus kudus dan berkenan bagi Allah. Kalau saya beribadah, maka pikiran saya juga harus mampu membedakan manakah kehendak Allah dan yang bukan kehendak-Nya. ay. 1-2 Kedua Ibadah Berbicara Mengenai Kehidupan “Kita” Ibadah tidak hanya berhenti pada kehidupan “saya”. Ibadah juga berbicara mengenai kehidupan “kita”. Ketika saya sudah dikuduskan oleh Allah menjadi umat-Nya, maka saya dipisahkan dan dikumpulkan bersama dengan orang-orang kudus lainnya. Ketika saya berkumpul dengan orang-orang kudus lainnya, maka ibadah bukan lagi hanya tentang saya, tetapi tentang kita bersama. Dalam kehidupan kita bersama inilah muncul istilah “keragaman”. Paulus menggambarkan keragaman itu dengan menjelaskan bermacam-macam karunia ay. 3-8. Setiap orang punya karunia yang berbeda, yang tidak dimiliki oleh orang lain. Namun, perbedaan yang ada bukan bertujuan untuk menghancurkan, malahan perbedaan tersebut berfungsi untuk tetap menjaga keutuhan bersama. Ketika kita mampu menjaga kehidupan bersama, maka sebenarnya kita sedang beribadah. Oleh karena itu, hiduplah sebagai seorang yang beribadah! Secara personal, kita menjaga kekudusan. Secara komunal, kita tetap mampu berkarya dalam keragaman. Ibadah yang sejati itu mengubahkan “saya”, tetapi tidak pernah memisahkan “kita”. Yunus ILUSTRASItanaman - Simak jawaban dari pertanyaan Apakah nama alat pernapasan pada tumbuhan? yang muncul di buku tematik tema 1 halaman 11 subtema 1 pembelajaran 2. Salah satu ciri makhluk hidup
Oleh Dr Khairan Muhammad ArifAllah SWT berfirman, “Di antara manusia, ada yang menyembah Allah sekadar ritual formalitas, bila dia mendapat suatu manfaat dari ibadahnya, dia merasa puas, namun bila dia ditimpa ujian fitnah, dia berbalik menjadi kafir. Orang ini merugi di dunia dan akhirat, itulah kerugian yang sangat besar.” QS al-Haj11.Ayat ini adalah salah satu dari pesan penting surat al-Haj mengenai hikmah perintah ibadah haji. Tujuan ibadah haji di antaranya adalah membersihkan iman yang bersifat pragmatis dan ibadah ritual simbolis dan formalitas menjadi iman dan ibadah yang hakiki dan sejati. Allah SWT menjelaskan, orang yang beribadah simbolis dan formalitas dalam semua bentuk ibadahnya seperti shalat yang tidak khusyuk, tilawah Alquran tanpa tadabur merenungkannya dan menghadirkan hati, atau infak untuk meraih popularitas, zikir yang riya, dan semua ibadah yang sekadar ritual simbolis tanpa hati, adalah ibadah yang tidak dapat membentuk karakter dan integritas dalam diri seseorang. Ibadah model ini hanya melahirkan pribadi-pribadi cengeng, mudah mengeluh, penakut, pesimistis, pengecut, bahkan oportunis yang pada akhirnya tidak mampu memikul beban hidup dan ujian dari Allah ibadah khusyuk yang menghadirkan hati dan akal sehingga menjadi sarana audiensi antara hamba dan Sang Khalik adalah ibadah sejati dan substantif. Ibadah seperti inilah yang dimaksud oleh Fudhail Ibnu Iyadh, seorang ulama dari generasi tabi’in, ketika ditanya tentang ibadah terbaik, ia menjawab, ibadah yang ikhlas dan benar sesuai abid ahli ibadah sejati adalah mereka yang selalu merindukan untuk sujud di sajadahnya, merindukan waktu-waktu tahajudnya, dan mendambakan saat-saat munajatnya. Salah seorang salafus saleh berkata, “Hanya satu yang paling aku tidak sukai di dunia ini ketika fajar terbit. Mengapa? Karena, tahajud dan munajatku pada malam hari akan terputus bila fajar mulai terbit.”Ibadah seperti di ataslah yang akan melahirkan hamba-hamba yang berkarakter sebagai berikut Pertama, para rijal’ tokoh yang berkarakter. Ibadah khusyuk dan bukan sekadar simbolis akan memproduksi para ulama dan para pemimpin abadi. Kedua, ibadah sejati dan terbaik melahirkan para pejuang sejati, prajurit pemberani, dan manusia-manusia yang optimistis, giat, rajin, dan profesional. Ketiga, ibadah sejati dan khusyuk melahirkan para perindu syahid dan sebaliknya, ibadah yang sebatas simbolis dan formalitas akan melahirkan pribadi-pribadi pengecut dan penakut, oportunis, pragmatis, karakter pencuriga, dan berprasangka buruk pada orang lain. Pribadi yang pelit dan takut berkorban, pribadi yang pesimistis, tak berani melakukan terobosan, dan inisiatif. Bila karakter model ini dipelihara dalam kehidupan, orang seperti ini menjadi manusia yang paling merugi di dunia dan ibadah haji untuk menghindarkan umat dari penyakit-penyakit kepribadian di atas. Karena itu, mereka yang berhaji atau berumrah bukan karena Allah dan mencari ridha-Nya, haji dan umrahnya menjadi sia-sia. Dia akan rugi di dunia dan akhirat. Wallahu a’alam. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini

Beberapa waktu lalu perseteruan antara Samsudin pendiri Padepokan Nur Dzat Sejati dengan Pesulap Merah bernama Marcel Radhival mencuat di tengah masyarakat Indonesia.. Kisruh ini bermula dari Marcel Radhival mengunggah video untuk membongkar praktik dugaan pengobatan yang berkedok ilmu gaib. Samsudin dianggap sudah

IBADAH YANG SEJATI ROMA 121 OlehTriputramahasiswa STTIA Kata ibadah bukan merupakan hal yang asing bagi manusia khususnya umat kristen. tapi, kebanyakan orang dalam pengertiannya mendefinisikan ibadah itu adalah hanya ketika mereka datang ke gereja saja. Berikut ini definisi dari pada ibadah 1. Menurut Bahasa Indonesia. Ibadah adalah Perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yg didasari ketaatan untuk mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. 2. Menurut Bahasa Alkitab • PL berasal dari kata “äbodah” mengabdi. Artinya ibadah adalah ketaatan pada perintah-perintah Tuhan dan pengabdian kepada-nya seperti pengabdian/pelayanan yang utuh dari seorang hamba kepada tuannya. • PB  Latreia berarti pengabdian’, hubungan dengan dewa-dewa bermakna “ibadah’ penyembahan.  Proskuneo yang berarti sujud atau membungkuk atau meniarap dihadapan tuannya. KESIMPULANNYA Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ibadah adalah adalah pelayanan atau pengabdian seutuhnya kepada Allah, yang dinyatakan baik dalam bentuk penyembahan maupun dalam tingkah laku bukan hanya ketika datang ke gereja saja. Rasul Paulus menasehatkan jemaat di Roma supaya ibadah itu adalah ”ibadah yang sejati Roma 121”, jemaat Roma adalah Roma 17-8 • Jemaat Yang dikasihi Allah Ay. 7. • Jemaat yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus Ay. 7. • Jemaat yang memiliki iman yang telah tersebar di seluruh dunia Ay. 8. Dari ketiga poin di atas, dapat dipahami bahwa jemaat di Roma adalah jemaat yang sudah mengenal dan percaya serta sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat mereka. Bukankah kita sama seperti jemaat yang ada di Roma…?? Timbul suatu pertanyaan mengapa Rasul Paulus menulis Roma 121..? ada apa di Roma..? • Di Roma adanya penyembahan-penyem bahan berhala  Penyembahan kepada kaisar  Roma 123-25 – Menggantikan kemuliaan Allah dengan dusta – Penyembahan kepada makhluk ciptaan dengan melupakan pencip tanya • Menyerahkan anggota tubuh kepada dosa/kelaliman 613 Kembali pada tema di atas bagaimana dan apa maksud dari rasul Paulus mengenai ibadah yang sejati berdasarkan Roma 121. Ibadah yang sejati adalah • Hidup adalah ibadah dengan menyerahkan tubuh sebagai persembahan kepada Allah saja untuk menempuh kehidupan yang baru, yang menjauhi dosa dan menentang kuasa dosa itu. • Kudus adalah ibadah dengan menyerahkan tubuh sebagai persembahan yang suci tanpa cacat cela kepada Allah. • Berkenan adalah ibadah dengan mempersembahkan tubuh hanya kepada Tuhan yang sesuai dengan ukurannya/ standarnya Allah. • Tidak serupa dengan dunia adalah ibadah dengan menyerahkan tubuh sebagai persembahan kepada Allah tidak seperti dunia memberikan persembahan. • Tidak memikirkan hal-hal yang lebih tinggi/ tidak ego ay. 3 adalah ibadah dengan menyerahkan persembahan kepada Allah sesuai dengan standar Allah bukan dengan penuh keegoisan atau kesombongan. • Adanya kesatuan hati  saling melengkapi ay. 4-8. di dalam ibadah bukan saatnya untuk saling menonjolkan diri tapi ibadah yang sejati itu adalah ibadah yang saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain. • Penyerahan hidup sepenuh kepada tuhan sebagai senjata kebenaran 613 adalah orang percaya yang sudah ditebus oleh Kristus tentu ia adalah milik Kristus, tugas dari milik Kristus adalah menyerahkan tubuhnya kepada Kristus sebagai senjata untuk kemuliaan Allah. APLIKASI • Seberapa lama kita menjadi orang Kristen?? • Kita adalah Umat TUHAN. sudahkah kita..?? • Melakukan ibadah yang sejati..?? • Berubah, tidak sama dengan dunia..?? • Menghilangkan keegoisan..?? • Bersatu hati..?? • Penyerahkan hidup sepenuh kepada Tuhan..? BAGAIMANA DENGAN IBADAH KITA ..?? TUHAN YESUS MEMBERKATI, SemangatAS
Pemberikemuliaan. Yang Esa yang memberikan kemuliaan kepada siapa yang Dia inginkan dan meninggikan kehormatan mereka di atas yang lain. AL-MUDZILL. Yang Esa yang menampakkan kehinaan sebagian orang dan merendahkannya di bawah yang lain. Yang Esa yang mencabut fitur-fitur mulia dan mendorong kepada kehinaan dengan hijab ke’Aku’an (ego).
Salahsatu hal terhebat dari Pembuat Nama Bisnis gratis adalah alat bantu ini akan memeriksa apakah nama bisnis yang baru saja Anda buat juga tersedia sebagai nama domain — yang menjadi titik awal eksistensi online. Setiap pemilik bisnis akan memberi tahu Anda bahwa eksistensi online sangat penting dalam mempromosikan bisnis.
o83Q.